Kamis, 23 Desember 2010

HUKUM MENGUCAPKAN DAN MENJAWAB SALAM PADA NON MUSLIM

Salah satu perdebatan serius di kalangan umat Islam adalah persoalan mengucapkan dan menjawab salam dari non muslim. Ada sebagian umat Islam yang melarang mengucapkan dan menjawab salam non muslim dalam keadaan apa pun. Ada pula pendapat yang berkembang di kalangan umat Islam yang membolehkan mengucapkan dan menjawab salam non muslim. Muhammadiyah, sebagaimana yang akan dikemukaan kemudian, termasuk yang membolehkan mengucapkan dan menjawab salam non muslim dengan mempertimbangkan kondisi baik buruk hubungan muslim dan non muslim.
Dalam Islam, ucapan salam mempunyai makna yang sangat penting dan mendalam, dan bukan sekedar berbasa-basi saja. Ucapan assalamu’alaikum warahmatullahi wa barakatuh, menunjukkan bahwa Islam adalah agama pecinta kedamaian dan mengajarkan perdamaian, keamanan dan ketentraman di hati.
Pada hakekatnya, pemberian salam adalah janji dari orang yang mengucapkan untuk selalu memberikan kedamaian dan keamanan kepada orang yang menerimanya. Orang yang mengucapkan salam sesungguhnya dia berjanji untuk sanggup tidak menyakiti orang yang diberikan baik hati maupun fisiknya. Ajaran mengenai salam dapat ditemukan dalam firman Allah surat An-Nisaa’ ayat 86 sebagimana berikut:
Artinya: “apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan, Maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik dari padanya, atau balaslah penghormatan itu (dengan yang serupa). Sesungguhnya Allah memperhitungankan segala sesuatu”. (QS. An-Nisaa’: 86)
ayat di atas menegaskan bahwa, orang yang menerima salam berkewajiban menjawab salam dengan jawaban yang lebih baik, sekurang-kurangnya dia mengucapkan salam yang sama.
Untuk memperkuat argumentasi kebolehan mengucapkan salam kepada orang non muslim, Majlis Tarjih dan Tajdid pimpinan pusat Muhammadiyah mendasarkan pendapatnya pada surat Maryam ayat 47, sebagai berikut:
   Artinya: berkata Ibrahim: "Semoga keselamatan dilimpahkan kepadamu, aku akan memintakan ampun bagimu kepada Tuhanku. Sesungguhnya Dia sangat baik kepadaku”. (QS. Maryam: 47)

1 komentar: