Rabu, 29 Desember 2010

Studi Kasus Tentang Usaha Batik Tulis: Putu Sulistiani

NAMA                                   : ULFATUN NISWAH
NIM                                        : 07110146
SEMESTER                          : VII (tujuh) PAI
TUGAS                                  : KEWIRAUSAHAAN

1.      Analisis bagaimana strategi mengangkap peluang?
Seseorang yang membuka usaha atau akan membangun usaha sendiri adalah sesuatu yang mungkin berisiko dan penuh tantangan dan ketidakpastian, tetapi akan menjanjikan bila usaha tersebut dapat berhasil dan mendapatkan keuntungan yang banyak serta bisa juga mengalami kerugian. Semua itu mungkin dan pasti juga bisa terjadi.  Contohnya saja seperti Putu Sulistiani, yang pada awalnya hanya sebagai pegawai kosmetik di PT Ramos Inti. Akhirnya dia merasa jenuh dan timbullah keinginan untuk bisa berusaha sendiri, yakni usaha batik tulis yang sudah menjadi keinginan dia sejak dahulu dan sekarang berkembang dengan sangat baik. Akan tetapi, sebagai usahawan kita juga harus mengetahui bagaimana strategi kita untuk menghadapi usaha yang selalu berpeluang untung dan juga rugi?
a.       Pada waktu usaha itu mengalami keuntungan, maka keuntungan itu harus kita gunakan untuk memperoleh keuntungan yang baru di kemudian hari. Usahakan uang atau keuntungan yang kita peroleh itu akan menghasilkan uang yang lebih banyak dari keuntungan yang sekarang.
b.      Pada waktu usaha itu mengalami kegagalan /kerugian, janganlah sekali-kali kita mudah menyerah dan putus asa. Jadikanlah kegagalan itu adalah sebuah pengalaman yang sangat berharga dalam hidup anda sebagai pelajaran untuk menuju kesuksesan dan keberhasilan di kemudian hari. Seorang usahawan itu harus sabar, ulet, dan suka bekerja keras.
2.      Bagaimana membangun ide kreatif dan inovatif?
Proses yang mendorong seseorang untuk berwirausaha itu tidak terlepas karena keinginan berprestasi, sifat penasaran, berani menanggung risiko yang akan dihadapi dan pengalamannya. Untuk membangun ide kreatif dan inovatif seseorang yang berwirausaha adalah ciptakan sesuatu yang berbeda dari usaha-usaha orang lain, hubungkan ide-ide yang tadinya tidak berhubungan bisa menjadi satu ide yang bagus, ciptakanlah sesuatu yang belum pernah diciptakan oleh usahawan lain, dan  lakukanlah perbaruan dalam usaha kita yang itu sama sekali berbeda dengan yang lain.
3.      Bagaimana kepemimpinan dan pengambilan keputusan?
Kepemimpinan adalah salah satu unsure penting dalam berwirausaha.
Kepemimpinan yang buruk itu akan dapat membuat perusahaan tersebut bangkrut atau rugi. Banyak pemimpin sekarang ini yang bersikap dan bermental penguasa, yang menganggap bahwa pegawai adalah factor produksi dan bukanlah sebagai asset yang besar. Berbeda dengan kepemimpinannya Putu yang sangat menghargai dan ramah terhadap pegawai-pegawainya. Sehingga dari hari-kehari pegawainya semakin bertambah banyak. Karena seorang pemimpin dalam berwirausaha itu harus menjunjung tinggi moralitas, jujur dan terbuka kepada bawahannya, mampu menerima kritik dari orang lain, memiliki visi yang terang dan konsep yang matang, mampu memecahkan masalah, berwibawa, berempati dan bersimpati terhadap bawahannya, serta memahami masalah secara sistematis. Seorang pemimpin juga tidak lepas dari bagaimana dia mengambil keputusan. Memang dalam setiap mengambil keputusan itu ada rasa takut , tetapi berusahalah untuk bertindak. Yakni: tentang waktu itu adalah sangat mahal dari pada uang yang tidak akan pernah bisa diputar balik lagi, ketika berkompetisi harus bisa lebih kreatif dalam perubahan yang sangat cepat seperti sekarang ini, harus lebih bisa dan cepat dalam memanfaatkan informasi dan teknologi yang sudah sangat canggih ini, belajar dan terus belajar , serta berusaha agar apa yang di harapkan bisa tercapai dengan baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar