Rabu, 29 Desember 2010

LAGI, DEMO TOLAK OBAMA

RADAR MALANG, Senin 8 November 2010

KLOJEN – Gerakan penolakan kedatangan Presiden Amerika Serikat Barack Obama, terus mengalir. Setelah barisan Badan Koordinasi Lembaga Dakwah Kampus (BKLDK) dan Gerakan Mahasiswa Pembebasan Daerah Malang, kemarin giliran masa HTI (Hizbut Tahrir Indonesia) melancarkan aksi serupa. Ratusan massa menolak kedatangan Obama itu menggelar aksi longmarch dari Bakorwil Malang menuju alun-alun kota Malang, siang kemarin.
Aksi yang dilancarkan sejak pukul 09.00 itu, berakhir sekitar 11.30 itu ditandai dengan aksi teatrikal atas penjajahan pada negeri ini. Ratusan massa HTI itu menolak kedatangan Obama, karena dianggap sebagai Negara penjajah. Bahkan, menerima Obama di negeri ini, dianggap sama saja dengan mengundang bencana.
Karena, kedatangan Obama ke negeri ini, dinilai untuk mengokohkan penjajahan barunya atas negeri ini. Terlebih lagi, sebelum kedatangannya telah diteken kerjasama kemitraan menyeluruh Indonesia dengan Amerika Serikat. “Kemitraan dengan Negara penjajah itu, harus dipahami sebagai penjajahan menyeluruh atas negeri ini“, kata Musab Abdur Rahman, humas Hizbut Tahrir, kota Malang, di tengah-tengah aksinya, siang kemarin.
Dia menyebutkan, kemitraan yang telah ditandatangani mencakup banyak hal. Mulai dari bidang politik, keamanan, ekonomi, pembangunan, sosial, budaya, pendidikan, ilmu pengetahuan, hingga teknologi.
Ia mencontohkan kerjasama antara Amerika dengan Indonesia yang lebih mengarah kepada penjajahan seperti halnya pada fasilitasi pemberian bantuan keuangan yang berupa utang. Fasilitasi utang untuk mendorong pembangunan yang berbasis investasi asing di Indonesia itu akan menjebak Indonesia. “Negeri ini terperangkap utang, sehingga mudah didikte hingga bertekuk lutut di kaki Amerika”, ujar dia.
Di bidang keamana, lanjut dia, kucuran dana yang diiberikan dalam penanggulangan terorisme. Hasilnya, melalui Aparat Densus 88, sejumlah muslim ditangkap dan ditembak di tempat hanya karena disangka teroris. (yak/lia)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar