Rabu, 29 Desember 2010

ARTIKEL EUFORIA SEMINAR NASIONAL MENCARI PEMIMPIN INDONESIA SEKARANG DAN MASA DEPAN

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Komisariat ”Pelopor” UIN MMI Malang, pada hari jum’at, 20 Maret 2009 kemarin telah berhasil melaksanakan program kerjanya dalam bidang keilmuan. Sebagai implementasi dari bidang keilmuan IMM Komisariat ”Pelopor” mengadakan Seminar Nasional ”Politik” yang di hadiri oleh para dosen, mahasiswa, IMM luar dan OMEK OMIK yang lain. Partisipasi dan antusias para hadirin yang mengikuti Seminar Nasional ini, telah banyak memberikan masukan-masukan yang luar biasa bagi kami selaku bidang keilmuan khususnya bagi IMM Komisariat ”Pelopor”. Banyak dari para undangan dan para hadirin menyatakan bahwa seminar  nasional seperti ini lebih dapat menumbuhkan pemikiran-pemikiran para generasi muda untuk lebih mengkritisi tentang pemimpin yang patut disebut sebagai pemimpin sejati. Sebagai generasi muda seharusnya memiliki sensitifitas terhadap pertumbuhan dan perkembangan bangsa Indonesia, sehingga dari pemikiran serta ide-ide seperti inilah pimpinan harian yang kebanyakan dari Fakultas Tarbiyah UIN MMI Malang telah menyambut baik dukungan yang telah diberikan oleh pihak kampus. Sebagai bentuk loyalitas terhadap pendidikan politik di Indonesia IMM Komisariat ”Pelopor” telah mendatangkan pakar politik kota Malang, yakni Prof. Mas’ud Said P.hD yang juga sebagai dosen UMM dan pakar sosiologi agama bapak Prof. H. Suparto P.hD yang beliau juga mengajar mata kuliah sosiologi agama di UIN Syahid Jakarta.
         Dalam seminar tersebut membahas tentang peta politik Indonesia ditilik dari segi kepemimpinan yang menyoroti tentang dua aspek sistem kepemimpinan yaitu dari sisi agamisnya dan nasionalisnya. Pada sisi agamisnya Prof. H. suparto telah memaparkan tentang pemimpin menurut agama Islam, yakni pemimpin yang sejati itu shidiq, amanah, tabliq, dan fathonah.Namun, memang semua itu hanya ada dalam diri nabi Muhammad SAW, tetapi setidaknya dalam diri manusia juga terdapat salah satu dari sifat-sifat seperti Rasullah. Allah SWT menciptakan manusia itu sebagai khalifah (pemimpin), dan hamba yang harus taat kepada perintah-Nya serta larangan-Nya. Beliau juga memaparkan ”apakah di negara Indonesia ini ada pemimpin seperti itu?”. Jika seandainya memang ada, pasti kondisi bangsa Indonesia tidak akan buruk seperti sekarang ini, dimana KKN semakin merajalelah di negeri ini dan para pemimpin juga lebih mengutamakan kepentingan pribadinya daripada kepentingan masyarakat. Sedangkan dalam perspektif nasionalnya, pemimpin menurut bapak Prof. Mas’ud Said sudah berbaur dengan agamis, bercampur dengan agamis, sulit untuk dibedakan dengan kelompok agamis, serta pola kepemimpinannya juga sudah koalisi dengan partai agamis.
        Pelaksanaan Seminar Nasional yang berlangsung satu hari ini memang terkonsep sangat baik dengan tujuan agar para peserta lebih mengkritisi tentang pemimpin yang di damba-dambakan selama ini oleh bangsa Indonesia. Menginjak acara penutupan merupakan acara yang menimbulkan suasana kekeluargaan yang sangat erat, juga kekompakan antara pemateri dan peserta seminar. Setiap kegiatan pasti tidak akan mencapai kesempurnaan karena masih banyak hambatan, akan tetapi syukur alhamdulillah Seminar Nasional ini dapat terlaksana dengan baik dan berakhir sesuai dengan apa yang diharapkan. Terlaksananya Seminar ini juga tidak terlepas dari partisipasi berbagai pihak khususnya bagi aktifitas akademika UIN MMI Malang yang sudah bersediah bekerja sama dengan Komisariat ”PELOPOR” dan juga kepada Komisariat ”REVIVALIS” yang sama-sama tumbuh di lingkungan UIN MMI Malang.
**Hawsin**
Penulis dan pengamat pendidikan


Tidak ada komentar:

Posting Komentar